Rabu, 21 November 2012

Penghematan Energi atau Kebijakan yang salah arah?


Beberapa waktu lalu Presiden SBY berpidato tentang kebijakan energi, sebelum SBY berpidato banyak SMS dan Pesan Blackberry yang beredar agar kita mematikan TV saat SBY berpidato dalam rangka mematuhi imbauan hemat energi dari SBY, hal ini sepertinya hanya lucu-lucuan, tapi sesungguhnya ini adalah reaksi spontan rakyat terhadap kekonyolan imbauan ini.

Dalam pidato itu SBY menghimbau agar kita melakukan penghematan energi. Pada prinsipnya penghematan energi adalah tindakan mengurangi jumlah penggunaan energi tanpa mengurangi manfaat yang diperoleh. Kita semua harusnya mendukung program penghematan energi yang dicanangkan oleh Pemerintah, namun sayangnya imbauan penghematan energi ini tanpa disertai dengan sebuah rencana besar bangsa ini tentang konsep energi nasional kedepan. Pemerintah seperti linglung dengan konsumsi BBM bersubsidi 2012 yang berpotensi lampaui kuota. Konsumsi BBM bersubsidi yang dalam APBN 2012 sebesar 40 juta kiloliter dikhawatirkan terlampaui dan ini akan sangat memberatkan keuangan Pemerintah.  Bahkan imbauan penghematan energi yang dilontarkan SBY tanpa target yang jelas, berapa penghematan yang bisa didapat? Berapa liter kendaraan dinas bisa memakai bahan bakar setiap harinya? Berapa VA yang harus dihemat oleh kantor-kantor Pemerintah? Tanpa target yang jelas imbauan penghematan ini tidak lebih dari sebuah program retorika yang tidak jelas mau dibawah kemana. Bukan hanya tidak ada target yang jelas, imbauan ini juga tanpa sanksi yang jelas, benar-benar hanya sebuah imbauan tanpa arti apa-apa, seperti sebuah slogan iklan produk baru yang hanya sesaat, hanya sebentar saja ribut, setelah itu tidak ada bau-baunya sedikitpun.
Kita akan sulit berharap hal ini akan diikuti oleh rakyat, karena kebijakan ini sendiri tidak langsung dapat dirasakan manfaatnya oleh mereka. Akan lebih jelas jika kita ingin melakukan penghematan bbm dengan cara mengurangi kendaraan pribadi yang beredar. Bahkan Mentri ESDM mengatakan bahwa estimasi kelebihan kuota BBM subsidi didorong oleh pertumbuhan kendaraan bermotor setiap tahunnya. Pemerintah harus berani mengambil kebijakan menaikkan pajak kendaraan pribadi 10 kali lipat dari saat ini, dan meniadakan pajak kendaraan umum, hal ini akan membuat biaya kendaraan umum menjadi semakin murah, sedangkan kendaraan pribadi akan sangat berkurang jumlahnya, dan habbit untuk menggunakan kendaraan umum akan semakin meningkat karena biaya menggunakan kendaraan umum akan jauh lebih murah dibandingkan menggunakan kendaraan pribadi. Tidak seperti saat ini, menggunakan motor adalah pilihan paling murah dan paling cepat yang dimiliki oleh rakyat, pantas saja jika pertumbuhan motor setiap harinya sangat tinggi dan ini berimplikasi juga terhadap angka kecelakaan lalu lintas. Data Kepolisian RI menyebutkan, 70% dari total kecelakaan di Indonesia adalah keterlibatan sepeda motor. Data Tahun 2009 angka kecelakaan sepeda motor yang menelan korban jiwa 18 ribu nyawa. Tapi rakyat tidak punya pilihan, mereka rela bertaruh nyawa demi mendapatkan transportasi yang murah dan cepat, yang tidak bisa disediakan oleh negara. 

Jika pajak mobil pribadi pertahun sekitar 20 juta, dan semakin tua usia mobil maka akan semakin mahal pajaknya, saya sangat yakin jumlah mobil yang beredar akan berkurang drastis. Data Polda Metro Jaya menyebutkan ada sekitar 12 juta kendaraan hilir mudik pada tahun 2011 di jalan Jakarta. Diperkirakan, bila tidak diambil langkah cepat dan tepat lalulntas Jakarta akan lumpuh. Polisi merilis tahun 2010 ini jumlah kendaraan di jakarta mencapai 11.362.396 unit kendaraan. Terdiri dari 8.244.346 unit kendaraan roda dua dan 3.118.050 unit kendaraan roda empat. Bila hal ini dapat dikurangi dengan menaikkan pajak kendaraan secara signifikan maka akan sangat berpengaruh terhadap jumlah BBM yang dikonsumsi setiap harinya, belum lagi  hal ini akan mengurangi kemacetan di Jakarta, dan tentu saja hal ini akan menghemat BBM, ada keuntungan ganda yang kita dapatkan jika kita menerapkan kebijakan pengurangan kendaraan pribadi, subsidi BBM yang biasa kita keluarkan dapat kita gunakan untuk membangun infrastruktur transportasi massal. Dan ini harus segera kita mulai, jangan biarkan negara ini menjadi sebuah negara yang makin hari makin tidak teratur. Alangkah indahnya jika kita dapat berjalan kaki tanpa polusi dari stasiun kereta ke kantor masing-masing.

Hari ini kita adalah pengimpor minyak dari negara lain, kita bukan lagi negara eksportir minyak sperti dahulu, semakin hari produksi minyak kita semakin menurun. Negara ini harus mengeluarkan setiap harinya 57 juta dolar untuk membeli 500 ribu barel. Belum lagi mafia impor minyak yang disinyalir oleh Rizal Ramli merugikan negara sebesar 20 Miliar Rupiah setiap harinya. “Ada mafia migas kelompok orang yang mendapatkan keuntungan 2-3 dolar perhari, kalikan 900 ribu barel, mereka dapat lebih dari 2 juta dolar, 20 miliar perhari, kalikan 360 mereka dapat lebih dari 7 triliyun, tetapi mereka ada karena dukungan dari kekuasaan, mereka menyogok orang-orang yang berkuasa,” ungkap Rizal Ramli

TABEL PRODUKSI MINYAK BUMI 
Ribu Barel 

Tahun
Minyak Bumi
Kondensat
Jumlah
2004
353.945
46.541
 400.486
2005
341.203
46.450
387.654
2006
322.350
44.699
367.050
2007
305.137
43.211
348.348
2008
312.484
45.016
357.500
2009
301.663
44.650
346.313
2010
300.872
43.965
344.836
2011*
289.445
40.150
329.595

Sumber Ditjen MIGAS diolah Pusdatin
Keterangan: MBOPD = Ribu Barel per Day
Terlihat jelas dalam tabel diatas bahwa produksi minyak Indonesia setiap tahun semakin menurun, dan itu tidak dapat kita hindari karena memang pada dasarnya minyak bumi adalah bahan bakar yang tidak terbarukan, suatu saat akan habis jika terus menerus kita ambil. Alangkah bijaknya jika sebelum kita kehabisan sumber minyak bumi, kita telah mengembangkan dengan serius sumber bahan bakar lestari.
Kita memiliki sinar matahari sepanjang tahun, sebuah anugerah yang tiada tara, yang dapat kita gunakan sebagai sumber energi tanpa harus menguras kekayaan alam yang ada di Bumi Pertiwi apalagi jika harus tergantung dari energi negara lain dengan mengorbankan devisa.
Kita sama-sama tahu bahwa bangsa ini dikarunia oleh kekayaan alam berupa sumber energi hayati yang sangat tinggi. Kita seharusnya mulai konsentrasi membangun kekuatan energi dengan cara mengaktifkan kemampuan kita dalam memproduksi Bahan Bakar Hayati (Biofuel). Saat ini kita memiliki lahan terlantar sekitar 7 juta hektar, dan kita harus berani mengambil langkah menanam aren untuk kebutuhan energi kita dilahan terlantar.
Jika program menanam aren dilakukan dalam jumlah besar, maka kebutuhan energi kita akan tercukupi dari produksi dalam negeri. Tidak seperti saat ini, kita merupakan negara pengimpor minyak mentah 500 ribu barel perhari, jika dalam setahun kalikan saja 360 hari luar biasa besarnya.

Satu juta hektar lahan aren akan mampu menghasilkan bioetanol 36 milyar liter pertahun, ini akan menghemat devisa negara yang sangat besar, belum lagi hal ini akan menciptakan lapangan kerja minimal 3 juta lapangan kerja baru. Dengan biaya yang hanya sekitar 50 Triliun, kita harusnya mampu menggerakkan negara ini menjadi negara berdaulat energi. Bahkan sebenarnya kita mampu menjadi sumber energi dunia dengan sumber energi terbarukan yang kita miliki. Kalau kita telisik APBN kita, kita bahkan menghambur-hamburkan uang puluhan triliun hanya untuk biaya perjalanan dinas. Luar biasa, ternyata kita sebenarnya mampu melakukan gerakan berdaulat energi untuk bangsa dengan cara mendorong kemampuan negara dalam mengelola potensi energi terbarukan yang dimiliki negara ini. Energi seperti ini dapat diproduksi secara rumahan, bahkan rakyat dapat didorong menjadi penghasil energi dengan cara menanam jarak pagar dihalaman rumahnya masing-masing. Sebuah gerakan yang seharusnya kita mulai dari dulu, tapi belum terlambat untuk kita mulai saat ini. Ini saatnya kita bangkit dari ketergantungan kita terhadap impor minyak dari luar, saatnya kita mampu mengatasi kebutuhan energi kita sendiri dan kita mampu untuk membantu dunia lebih ramah lingkungan dengan menggunakan energi terbarukan dari negara kita. Kita harus menjadi negara sumber energi dunia. Kita harus mengendalikan peradaban dunia karena kita memiliki sumber energi yang luar biasa.

(Tulisan ini pernah dimuat di Majalah Garuda)

Selasa, 20 November 2012

Kasus Dalam Tataran Komunikasi Intrapribadi (Kognisi) dan Antarpribadi

1.         Komunikasi intrapersonal
Pengertian  
Proses komunikasi umumnya ditafsirkan sebagai proses penyampaian pesan atau lambang dari satu orang kepada orang lain, sehingga timbul kesamaan arti atau makna dari penyampai dan penerima pesan. Sedangkan komunikasi intrapersonal tidak terjadi antara dua orang atau lebih melainkan adalah komunikasi didalam diri sendiri (within the person). Ada keunikan tersendiri dalam proses komunikasi intrapersonal ini. Komunikasi Intrapersonal adalah penggunaan bahasa atau pikiran yang terjadi di dalam diri komunikator sendiri. Komunikasi intrapersonal merupakan keterlibatan internal secara aktif dari individu dalam pemrosesan simbolik dari pesan-pesan. Seorang individu menjadi pengirim sekaligus penerima pesan, memberikan umpan balik bagi dirinya sendiri dalam proses internal yang berkelanjutan. Komunikasi intrapersonal dapat menjadi pemicu bentuk komunikasi yang lainnya. Pengetahuan mengenai diri pribadi melalui proses-proses psikologis seperti persepsi dan kesadaran (awareness) terjadi saat berlangsungnya komunikasi intrapribadi oleh komunikator. Untuk memahami apa yang terjadi ketika orang saling berkomunikasi, maka seseorang perlu untuk mengenal diri mereka sendiri dan orang lain. Karena pemahaman ini diperoleh melalui proses persepsi. Maka pada dasarnya letak persepsi adalah pada orang yang mempersepsikan, bukan pada suatu ungkapan ataupun obyek. Para ahli bersepakat, bahwasanya komunikasi intrapersonal merupakan dasar dari seluruh bentuk komunikasi dan memegang peranan penting dalam proses komunikasi antarpribadi.
Dalam proses pemaknaan, makna berada pada interpretasi  penerima, bukan pada kata-kata atau perilaku itu sendiri. Pesan tidak memiliki makna tanpa interpretasi individu yang menerimanya. Pesan juga harus diproses secara internal untuk dapat memahaminya. Maka komunikasi juga merupakan proses intrapribadi.
Apa yang terjadi dalam diri manusia, seperti apa yang mereka pikirkan, rasakan, nilai-nilai yang dianut, reaksi, khayalan, mimpi dan lain-lain merupakan dimensi dari intrapersonal. (Gail E Myers & Michelle Tolela Myers, 1992)
Komunikasi intrapersonal tidaklah terjadi begitu saja, melainkan melalui proses tertentu yang pada akhirnya menimbulkan kesimpulan dalam diri seseorang. Proses berlangsungnya komunikasi dalam diri seseorang diterjemahkan dalam suatu sistem komunikasi yang dikenal dengan sistem komunikasi intrapersonal.

 

Cunningham, 1992 menjelaskan proses komunikasi intrapersonal pada diri seseorang akan berlangsung sebagai berikut :
1.       Berbicara pada diri sendiri
Terjadi percakapan dengan diri sendiri atau terjadinya komunikasi dengan diri sendiri.
2.       Dialog dalam diri
Dialog merupakan proses pertukaran pesan dan pemrosesan makna dalam diri manusia antara I dan Me. I mewakili diri pribadi manusia itu sendiri dan Me mewakili produk sosial (pengamatan)
3.       Adaptasi dengan lingkungan
Jalannya proses tersebut berdasarkan perundingan manusia dengan lingkungannya atau terjadi adaptasi dengan lingkungan. Disini terjadi proses menggunakan stimuli (rangsangan) dari dan dalam diri kita.
4.       Persepsi
Individu menerima, menyimpan dan menggambarkan simbol secara ringkas.
5.       Proses mempengaruhi dan diberi pengertian
Proses saling mempengaruhi antara “raw data” persepsi dan diberi pengertian. Data mentah dari persepsi diproses untuk dimengerti.
6.       Proses data
Merupakan fungsi penggambaran secara baik dari point 4 dan 5
7.       Feed back
Terjadinya umpan balik, dan ini sangat tergantung dari point 3 dan 6.
Teori Psikologi sosial adalah suatu studi ilmiah tentang pengalaman dan tingkah laku individu-individu dalam hubungan dengan situasi sosial. Latar belakang timbulnya psikologi sosial berasal dari beberapa pandapat, misalnya Gabriel Tarde mengatakan, pokok-pokok teori psikologi sosial berpangkal pada proses imitasi sebagai dasar dari pada interaksi sosial antar manusia.
Gustave Le Bon berpendapat bahwa pada manusia terdapat dua macam jiwa yaitu jiwa individu dan jiwa massa yang masing-masing berlainan sifatnya. Sigmund Freud berbeda dengan Le Bon, ia berpendapat bahwa jiwa massa itu sebenarnya sudah terdapat dan tercakup oleh jiwa individu, hanya saja tidak disadari oleh manusia itu sendiri karena memang dalam keadaan terpendam.
Pada tahun 1950 dan 1960 psikologi sosial tumbuh secara aktif dan program gelar dalam psikologi dimulai disebagian besar universitas. Dasar mempelajari psikologi sosial bedasarkan potensi-potensi manusia dimana potensi ini mengalami proses perkembangan setelah individu itu hidup dalam lingkungan. Potensi-potensi itu antara lain :
1.     Kemampuan menggunakan bahasa
2.     Adanya sikap etik
3.     Hidup dalam 3 dimensi
Maha bijaksana Tuhan yang telah mengatur proses komunikasi intrapersonal yang melibatkan beberapa unsur atau elemen sebagai berikut (Burgon & Huffner, 2002):
  1. Sensasi, yaitu proses menangkap stimulus (pesan/informasi verbal maupun non verbal). Pada saat berada pada proses sensasi ini maka panca indera manusia sangat dibutuhkan, khususnya mata dan telinga.
  2. Persepsi, yaitu proses memberikan makna terhadap informasi yang ditangkap oleh sensasi. Pemberian makna ini melibatkan unsur subyektif. Contohnya, evaluasi komunikan terhadap proses komunikasi, nyaman tidakkah proses komunikasi  dengan orang tersebut?
  3. Memori, yaitu proses penyimpanan informasi dan evaluasinya dalam kognitif individu. Kemudian informasi dan evaluasi komunikasi tersebut akan dikeluarkan atau diingat kembali pada suatu saat, baik sadar maupun tidak sadar. Proses pengingatan kembali ini yang disebut sebagai recalling.
Aktivitas dari komunikasi intrapribadi yang kita lakukan sehari-hari dalam upaya memahami diri pribadi diantaranya adalah; berdo’a, bersyukur, instrospeksi diri dengan meninjau perbuatan kita dan reaksi hati nurani kita, mendayagunakan kehendak bebas, dan berimajinasi secara kreatif. Pemahaman diri pribadi ini berkembang sejalan dengan perubahan perubahan yang terjadi dalam hidup kita. Kita tidak terlahir dengan pemahaman akan siapa diri kita, tetapi prilaku kita selama ini memainkan peranan penting bagaimana kita membangun pemahaman diri pribadi ini.
Kesadaran pribadi (self awareness) memiliki beberapa elemen yang mengacu pada identitas spesifik dari individu (Fisher 1987:134). Elemen dari kesadaran diri adalah konsep diri, proses menghargai diri sendiri (self esteem), dan identitas diri kita yang berbeda beda (multiple selves).

2.         Komunikasi antarpersonal           
Dilihat dari jenis Interaksi dalam komunikasi dapat dibedakan atas tiga kategori yaitu komunikasi interpersonal, komunikasi kelompok kecil dan komunikasi publik.
Apa itu Komunikasi Interpersonal :
Komunikasi interpersonal adalah proses pertukaran informasi diantara seseorang dengan paling kurang seorang lainnya atau biasanya di antara dua orang yang dapat langsung diketahui balikannya. (Muhammad, 2005).

Menurut Devito (1989), komunikasi interpersonal adalah penyampaian pesan oleh satu orang dan penerimaan pesan oleh orang lain atau sekelompok kecil orang, dengan berbagai dampaknya dan dengan peluang untuk memberikan umpan balik segera (Effendy,2003).

Komunikasi interpersonal adalah komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal atau nonverbal. Komunikasi interpersonal ini adalah komunikasi yang hanya dua orang, seperti suami istri, dua sejawat, dua sahabat dekat, guru-murid dan sebagainya (Mulyana, 200
0)
Komunikasi antar personal adalah komunikasi yang dilakukan antara 2 orang atau lebih.
Dalam komunikasi antar personal terdapat beberapa hambatan yang ada, hambatn-hambatan tersebut antara lain sebgai berikut :
  1. Bahasa : Dalam komunikasi peranan bahasa sangat penting karena bahasa merupakan salah satu alat bahasa verbal yang digunakan dalam berkomunikasi. Bila dalam suatu komunikasi ada kesalahpahaman yang terjadi yang disebabkan oleh bahasa itu akan menjadi hambatan dalam komunikasi .
  2. Budaya : Budaya juga sangat penting dan berpengaruh. Bila dalam komunikasi ada perbedaan latar budaya dan tidak terdapat titik temu antar satu dengan yang lain hal ini dapat menjadi bomerang dalam proses komunikasi sehingga dapat menimbulkan kesalahpahaman antar personal yang dapat membuat perpecahan.
  3. Kebenaran yang semu : Maksud dari kebenaran yang semu adalah benar tidak dan salahpun juga tidak. Dan dalam kata-kata yang digunakan ada bumbu kebohongan di dalamnya. Dalam sebuah komunikasi harus ada kejelasan ataupun kejujuran agar ada keterbukaan antar personal.
  4. Penipuan : Hambatan komunikasi yang lain adalah penipuan. Dalam sebuah komuikasi bila terjadi penipuan akan merusak keakraban yang sudah terjadi dan sudah terpelihara selama ini.
  5. Tujuan yang tidak jelas : Dalam komunikasi harus ada kejelasan dalam berhubungan agar ada tujuan yang pasti, apabila tidak ada tujuan yang jelas akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Misalnya miss komunikasi yang dapat memecahkan hubungan antar sahabat ataupun hubungan antar personal yang lainya.
  6. Salah paham : Terkadang di dalam suatu komunikasi terjadi salah paham dalam interpretasi, respon, dan asumsi. Dan ini membuat suatu kesalahpahaman dalam berkomunikasi sehingga dari kesaahpahaman ini bisa terjadi perusakan suatu komunikasi. Selain itu apabila kesalahpahaman terus berlanjut dalam suatu hubungan komunikasi. Hubungan komunikasi antar personal tersebut bisa pecah atau ada pemutusan hubungan.
  7. Sisi historis/ pengalaman : Setiap orang pasti memiliki pengalaman sendiri-sendiri bila dari pengalaman orang yang satu dengan yang lain tidak ada titik temu maka terjadi kesalahpahaman. Dan bila orang yang bersangkutan tidak segera memperbaiki bisa saja terjadi perusakan yang berakhir dengan pemutusan suatu hubungan atau komunikasi.
  8. Menganggap enteng lawan bicara : Dalam suatu komunikasi atau hubungan kita harus bisa menghormati antar personal agar tercipta suatu hubungan yang harmonis. Tapi apabila tidak ada rasa saling menghormatimaka akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan misalnya pemutusan hubungan.
  9. Mendominasi pembicaraan : Komunikasi dua arah akan berhasil bila kita saling mengisi dan melengkapi. Bila ada seorang yang lebih mendominasi suatu pembicaraan komunikasi tersebut tidak akan efektif dan tidak akan berjalan dengan lancar.
  10. Pihak ketiga : Ketika terjadi komunikasi dua arah jangan sampai ada pihak ketiga yang datang karena pihak ketiga atau orang yang tidak diundang dapat merusak suatu komunkasi yang sudah terbina dari awal. Hal ini dapat terjadi karena pihak ketiga tidak tahu dari awal apa yang terjadi dalam komunikasi dua arah yang sebelumnya dan bisa merusak sedikit demi sedikit komunikasi atau hubungan yang sudah tercipta sebelumnya.
Pada tiap personal terjadi proses komunikasi yang bertujuan untuk mengenali satu dengan lainnya, maka dari itu komunikasi yang terjalin harus terdapat pengertian serta kepercayaan antar persona, selain itu terdapat beberapa komponen yang harus dijaga untuk menjaga hubungan komunikasi agar tidak terjadi kesalahpahaman yang dapat mengakibatkan perusakan atau pemutusan

Contoh Kasus :
Suatu hari saya mendapat panggilan untuk wawancara untuk mendapatkan pekerjaan baru dari suatu perusahaan swasta yang bergerak di bidang elektronika. Saya mendapat panggilan wawancara tersebut melalui email.
Pada saat email diterima saya sangat gembira atas respon yang diberikan oleh perusahaan terhadap lamaran yang saya kirimkan beberapa saat sebelumnya. Setelah itu saya berpikir apa saya mesti saya siapkan untuk menghadapi wawancara tersebut. Saya mulai berlatih tentang apa saja yang mungkin ditanyakan oleh pihak pewawancara kepada saya.
Malam hari sebelum waktu pelaksanaan wawancara saya berdoa agar saya dapat diterima bekerja pada perusahaan tersebut.
Pagi-pagi sekali saya berangkat ke alamat perusahaan tersebut, saya datang tepat waktu dan saya langsung mendaftarkan diri ke resepsionis tentang maksud kedatangan saya. Telah ada beberapa orang yang datang untuk maksud yang sama. Namun tanpa menunggu lama saya dipanggil untuk proses wawancara mendahului beberapa orang pelamar yang telah datang terlebih dahulu.
Didalam saya agak terkejut setelah menemui pewawancara adalah teman kuliah saya, bahkan adalah adik kelas saya di Perguruan Tinggi. Saya melihat dia dan beberapa orang lain yang tidak saya kenal. Saya masih berusaha melepas ketegangan dengan tersenyum, dan mengulurkan tangan untuk berjabatan. Tapi diluar dugaan adik kelas saya tersebut memeluk saya pada saat kami berjabatan tangan. Dia memperkenalkan saya kepada semua yang hadir diruangan itu sebagai kakak kelasnya dan sekaligus adalah ketua senat fakultas pada perguruan tinggi kami.
Suasana langsung cair dan kami tidak melakukan wawancara sebagaimana yang saya perkirakan sebelumnya. Kami ngobrol santai hingga diakhiri makan siang bersama.
Pada kasus ini terjadi komunikasi yaitu komunikasi intrepersonal (kognitif) dan komunikasi antar personal. Komunikasi intrapersonal terjadi ada saat saya menerima emai sebagai jawaban atas lamaran saya. Pada saat itu terjadi komunikasi dalam diri saya tentang apa saja yang mesti saya siapkan dalam menghadapi wawancara tersebut (Proses berpikir). Saya berlatih dalam menghadapi wawancara yang akan datang dan malam hari sebelum wawancara saya berdoa agar saya dapat diterima pada perusahaan tersebut.
Saat saya datang tepat waktu dan mendaftarkan diri diresepsionis, saya telah melakukan komunikasi antar personal dimana saya sudah mulai melakukan akomodasi komunikasi proses konvergen dengan menyesuaikan diri datang tepat waktu, mengantri dan bersikap sopan.
Pada saat bertemu dengan pewawancara yang ternyata adalah adik kelas saya, sikap yang saya tunjukkan juga masih berusaha seprofesional mungkin. Tapi yang saya dapatkan adalah sikap kekeluargaan dari pewawancara dengan memeluk saya pada saat hendak berjabatan tangan. Sikap ini adalah pelanggaran harapan (Expectation Violation) yang saya dapatkan. Tapi pelanggaran harapan yang saya dapatkan adalah pelanggaran harapan positif.

 


Daftar Pustaka

Littlejohn, Stephen W. 2008. Theories of human communication 9th edition. USA : Lyn Uhl
http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_intrapersonal
http://www.psikologizone.com/definisi-komunikasi-interpersonal/06511922
http://aton29.wordpress.com/2010/04/27/komunikasi-intrapersonal/